Penulis : EVI YANTI
EVI YANTI, Ketua Kohati HmI Hukum UIR Sekaligus Admin Instagram HmI Hukum UIR |
Kata HMI mungkin tak lagi asing di
telinga bagi kader HMI, khusus nya kader HMI komisariat hukum UIR, maupun Kader
kader komisariat lain. Namun sebelum bercerita ba bi bu ingin sedikit
memaparkan apa itu HMI. Mungkin dia antara sekian banyak pembaca ada yang belum
tahu apa itu HMI. Bagi mahasiswa lain ketika mendengar HMI ada yang berpikir
bahwa kepanjangan dari HMI adalah Himpunan Mahasiswa Indonesia. Waw.... Itu
adalah kepanjangan yang keliru. Jadi ku benarkan dengan sebenar benarnya Bahwa
HMI adalah Himpunan Mahasiswa Islam. Jelaskan ya jelaslah.... Hihihi
Sekilas tentang HMI, HMI adalah
organisasi tertua di Indonesia. HMI lahir 2 tahun setelah kemerdekaan
indonesia. Yakni tepatnya pada tanggal 5 februari 1947. Sudah cukup berumur
usia HMI. HMI di dirikan oleh seorang Mahasiswa yang cukup pintar, cerdas,
smart,clever dan lain lain. Bagi ku sosok Lafranpane adalah sosok yang begitu
luar biasa. Yang bisa memprakarsai berdirinya Hijau hitam ini. Dan dengan kondisi
umur HMI yang sudah berumur tak di ragukan lagi bahwa HMI sudah banyak melahirkan
para sosok pemimpin pemimpin yang luar biasa Contoh Seperti Pak wakil presiden
yakni Jusuf kalla, beliau adalah kader HMI. Dan bapak gubernur Jakarta pak
Anies Baswedan juga adalah seorang Kader HMI. Jadi tak diragukan lagi bahwa di
HMI memang organisasi yang telah melahirkan sosok sosok pemimpin luarbiasa.
Terlepas dari sekilas tentang HMI aku
di sini ingin sedikit berbagi kisah awal bagaimana bisa berhimpun dihimpunan
hijau hitam ini. Sebagai seorang mahasiswa baru yang masih polos dan tidak tahu
apa apa. Datang dari sebuah kabupaten baru yang terkenal dengan sagunya, dan
berasal dari sebuah Desa yang ada di pelosok kabupaten kepulauan Meranti dan
dengan basic latar pendidikan IPA. Terbayang bahwa anak IPA itu adalah anak
yang kerjanya belajar mulu, berkutat dengan rumus rumus fisika dan Kimia
sehingga membuat kami para anak IPA jarang bersosialisasi. Dan kami anak IPA
selalunya cuek dan berjiwa sosial di bawah standar.
Dengan segala serentetan kejadian dan kisah pilu yang akhirnya membuat ku berada di UIR dan parahnya di fakuktas hukum bertolak belakang dengan cita cita yang ingin menjadi seorang dokter. Tapi ya sudah itu adakah masalalu yang tak meski di ulas dalam tulisan ini. ketika kuliah tepatnya di fakultas Hukum UIR, mau nggak mau harus belajar bersosialisasi lebih dari biasanya. Harus berbeda Dengan saat zaman MA. Nama HMI telah ku dengar jauh sebelum menjadi mahasiswa. Dan sudah tersimpan Rapi didalam pikiran. Bahwa ketika kuliah nanti akan ku masuki organisasi yang bernama HMI. Dengan berbekal bahwa HMI adalah himpunan yang bagus buat anak anak sosial dan sebuah suruhan dari paman untuk mengikuti HMI, inilah yang mengantarkan ku kepada Himpunan tercinta ini.
Dengan segala serentetan kejadian dan kisah pilu yang akhirnya membuat ku berada di UIR dan parahnya di fakuktas hukum bertolak belakang dengan cita cita yang ingin menjadi seorang dokter. Tapi ya sudah itu adakah masalalu yang tak meski di ulas dalam tulisan ini. ketika kuliah tepatnya di fakultas Hukum UIR, mau nggak mau harus belajar bersosialisasi lebih dari biasanya. Harus berbeda Dengan saat zaman MA. Nama HMI telah ku dengar jauh sebelum menjadi mahasiswa. Dan sudah tersimpan Rapi didalam pikiran. Bahwa ketika kuliah nanti akan ku masuki organisasi yang bernama HMI. Dengan berbekal bahwa HMI adalah himpunan yang bagus buat anak anak sosial dan sebuah suruhan dari paman untuk mengikuti HMI, inilah yang mengantarkan ku kepada Himpunan tercinta ini.
Pertama kali datang di keluarga himpunan
ini, begitu salut, bangga dan heran. Orang orang yang ada ramah ramah dan di
sambut Hangat oleh senior senior yang ada. Di sinilah pertama kali ku merasakan
adanya nilai kekeluargaan dalam himpunan Ini. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan terlalui
begitu saja. Dengan aktivitas sebagai mahasiswa kupu kupu ( kuliah pulang ) ke
kontrakkan. Yang pada saat itu belum tahu dan mengerti kemana arah dan tujuan
hidup ini. Mengingat kehidupan masalalu yang begitu pahit, suram, dan kejam
inilah yang membuat ku selalu semangat dan rajin kuliah. Namun kemana arah dari mengikuti HMI belum muncul
jua dalam pikiran. Tapi mengingat kata kata paman saat ku belum kuliah bahwa
HMI adalah organisasi bagus apalagi buat anak fakultas Hukum. Jadi berbekal
kata kata sederhana itulah yang mengantarkan ku berproses di himpunan ini.
Di HMI kami berteman lebih dari
saudara. Bak kata orang Maluku Torang samua basudara. Nilai kekeluargaan dan kebersamaan begitu di
junjung. Dari dulu hingga sekarang sebagai kohati satu satunya yang aktif
berproses di komisariat begitu banyak hal yang bisa diambil sebagai pelajaran
hidup.
Aku adalah sosok anak perempuan sulung dengan satu orang adik laki-laki. Dari dahulu penulis menginginkan sosok seorang abang dalam keluarga, namun apalah daya penulis telah lahir sebagai anak pertama dan tidak mungkin mempunyai seorang abang. Tapi Allah maha baik, setelah aku berhimpun di Himpunan ini ku mempunyai banyak sekali abang-abang yang begitu baik di keluarga besar komisariat Hukum uir khususnya. Dan meski hanya kenal di HMI ini namun kedekatan dan kebersamaan ini sudah seperti saudara kandung. Dan semoga ukhuwah ini kelak akan membawa kita ke Jannahnya. aamiin ya Rabb.
Aku adalah sosok anak perempuan sulung dengan satu orang adik laki-laki. Dari dahulu penulis menginginkan sosok seorang abang dalam keluarga, namun apalah daya penulis telah lahir sebagai anak pertama dan tidak mungkin mempunyai seorang abang. Tapi Allah maha baik, setelah aku berhimpun di Himpunan ini ku mempunyai banyak sekali abang-abang yang begitu baik di keluarga besar komisariat Hukum uir khususnya. Dan meski hanya kenal di HMI ini namun kedekatan dan kebersamaan ini sudah seperti saudara kandung. Dan semoga ukhuwah ini kelak akan membawa kita ke Jannahnya. aamiin ya Rabb.
Sedikit pengalaman yang begitu
berharga bagi ku, pada suatu malam di tahun 2016. Saat itu HMI selingkungan UIR
akan membuat suatu kegiatan. Di sini ku
bertugas sebagai sekretaris. Malam itu tanggal dan bulan berapanya sudah ku lupakan
karena sudah begitu lama. namun peristiwa yang terjadi takkan terlupakan sampai
kapanpun. pada malam itu Datang lah 2 orang HMI wan ke kontrakan ku di pahlawan
kerja karena ada beberapa hal penting yang harus di bicarakan dan ada beberapa
data yang harus di selesaikan malam itu juga, tepatnya sekitar jam 11:20 Wib.
Sudah lumayan larut malam dan dengan kondisi baru selesai Hujan so pastinya
yang enak adalah tidur. Namun karena sudah terlanjur janji dan aku yang sedang belajar
buat profesional dan bertanggung jawab terhadap tugas mau tidak mau kala di hubungi
oleh seseorang kader HMI yang telah di depan kontrakkan, dengan agak sedikit
jengkel akhirnya ku putuskan untuk keluar dengan menggunakan pakaian ala kadarnya.
Setelah membuka pintu muncullah dua
orang sosok HMI wan di depan pintu, yang satu berekspresi biasa saja dan yang
satu dengan ekspresi yang tak bisa di jelaskan dengan mata yang melotot melihat
penampilan ku dari ujung kaki sampai ujung rambut dan setelah itu keluarlah
suaranya yang sedikit ngebass "kok keluar nggak pake jilbab ?, kita memang
dekat tapi sedekat apapun kita. Kita
tetap bukan mahrom". Dan kalimat
itu sederhana memang tapi bagai suatu pedang yang sangat tajam yang menusuk nusuk
hati.
Astaghfirullah..... saat itu keringat
dingin langsung meluncur membasahi seluruh tubuh dan tak bisa lagi lidah ini
berucap. Namun ku coba untuk tetap bisa menguasai diri dan tetap kelihatan stay
cool meski saat itu sejujurnya ku sudah tak bisa lagi stay cool dengan
terdengar sangat jelas di telinga ku. Setelah bla bla bla dan ba bi bu selesai
pembicaraan kami akhirnya sosok HMI wan tersebut pamit undur diri ke istana
nya. Dan langsung ku tutup pintu rumah ku. Dan dengan pikiran yang kacau balau
ku coba membawa raga ini ke kamar, sesampai nya di kamar kata kata tadi yang di
ucapkan selalu terngiang ngiang di telinga dengan indahnya. Sumpah demi apapun
baru sekali ada sosok laki laki yang menegurku tentang etika berpakaian kala
dengan lawan jenis. Rasa syukur dan bersalah serta berdosa menjadi satu dan
bercampur baur dalam pikiran. Syukur yang kurasakan adalah di pertemukan oleh
seseorang yang baik hati dan peduli akan kehidupan ku. Bersalah yang kurasakan
adalah sebenarnya ku tahu bahwa seorang perempuan yang menemui laki laki bukan
mahram maka haram ketika tak berjilbab. Sudah tau akan hal itu namun selalu
saja ku buat dengan slow dan santai nya bila menjumpai kawan laki laki tanpa menggunakan
baju panjang dan jilbab.
Terlepas dari semua itu lah yang membuat diri ini menjadi
lebih menjalankan syariat islam dalam kehidupan ini. Kalimat sederhana malam itu
menjadi sebuah obat penerang jiwa. Dan
setelah itu secara perlahan dan pelan ku coba untuk selalu menjalankan apa yang
telah di syariahkan oleh Islam. Dan
thank you Verymuch sudah mengingatkan, menasihati ku sehingga kini ku tak lagi
seperti itu. Dan di sini untuk sosok yang begitu luarbiasa terimakasih yah atas
perkataan mu di malam itu semoga Allah selalu melindungi mu dan senantiasa
memberikan keberhasilan dan kesuksesan pada mu Aamiin. Berpuluh kawan laki laki
ku, namun tak ada satupun yang mengingat
kan, menegur dan menasihati ku tentang
masalah pakaian. Dan dalam umur ku yang
masih di bilang muda dan belum juga banyak mencicipi asam garamnya kehidupan baru
sekali ada sosok kaum adam yang menegur ku tentang pakaian, Sehingga saat ada
yang mengingat kan tentang itu hati ini begitu terenyuh.
Itu masih secuil dari indahnya
berhimpun di hijau hitam ini. Sepertinya jika di ulas secara detail akan indah
nya berhimpun di himpunan ini takkan cukup waktu 24 jam dalam sehari untuk
mengupasnya.
Dimulai dari kejadian dan peristiwa dimalam
itu, ku coba untuk selalu menjalankan
apa yang telah Allah perintahkan. Hari demi hari dan bulan pun berganti
tahun, berproses di HMI terus berjalan
bagaikan air mengalir, meski terkadang
juga melewati sedikit kerikil kerikil dalam perjalanan nya. Tapi biarlah karena itulah hakikat nya
kehidupan. Tak semua yang kita inginkan
selalu kita dapatkan, dan tak selalu apa
yang kita dapatkan itu adalah keinginan.
Tapi sudahlah itu telah menjadi fitroh nya hidup di dunia yang Fana
ini.
Di serangkaian proses yang di
lalui, banyak ku jumpai para perempuan perempuan
yang begitu luar biasa, dengan
menggunakan pakaian gamis dan jilbab besar.
Sungguh perempuan yang berkader di HMI begitu luar biasa dan begitu
menjunjung tinggi nilai nilai keislaman,,,,
banyak ku kenal kohati kohati luarbiasa yang sangat menginspirasi dari
sanalah menggunakan jilbab besar kini tak lagi Asing di mata. Dan seakan bila sekarang melihat perempuan
yang bercadar seakan hati ini bergetar dan sontak terucap dalam hati. "ya allah bila diri ini seperti mereka
yang telah memantapkan hati, pikiran dan
perasaan untuk menutup Aurat dengan istiqomah.
Tapi ya itu adalah bagian dari keinginan ku yang mudah mudahan kelak
akan terealisasi di kemudian Hari aamiin ya rabb.
Di HMI ku mengenal indah nya
bersilaturrahim, indahnya berproses dan berjuang keras untuk mendapatkan
sesuatu. Karena sesuatu itu takkan bisa
dalam genggaman tanpa adanya proses yang di lalui.
Dari beberapa Himpunan atau
organisasi yang ku ikuti, di HMI ini lah yang kurasa kan sebuah persaudaraan
dan kekerabatan yang begitu tinggi. Ku
yakin dan percaya telah tumbuh dalam relung jiwa setiap kader HMI akan nilai
sebuah kekeluargaan yang begitu dalam di hati.
Kini baru seperempat proses di HMI
yang ku jalani, dan telah banyak
mendapatkan pengalaman, semoga akhirnya
nanti himpunan ini akan selalu menorehkan pengalaman yang begitu luarbiasa dan
membawa ku menjadi insan yang lebih baik di banding hari kemarin. Agama kita adalah agama islam, mari kita rubah pola hidup yang dahulunya
hanya sedikit mencampurkan islam dalam sisi kehidupan kini perbanyakkan lagi
dan semoga semakin lama bisa kita internalisasikan nilai nilai keislaman dalam
segi kehidupan sehari hari. Hidup
mengikuti tren dan gaya itu sah sah saja,
namun harus di porsikan dengan syariah islam. Jangan gaya hidup yang dinomor satukan namun
nomor satukan lah islam. Simple nya bergayalah sesuai dengan yang di syariahkan.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat
bagi para pembacanya, dan khusua nya
untuk para perempuan perempuan yang belum masuk jadi kader HMI. Semoga menginspirasi, dan mari sama sama kita perbaiki kualitas
hidup kita. Agar sama sama bisa mencapai
Ridhonya dan kelak bisa masuk kedalam jannah NYA. Aamiin.
#salam #hijau #hitam
#salam #Hijrah
#kohati
#muslimah #insancita
#yakusa
#bahagia #HMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Daerah bebas berekpresi...!!! Silakan berkomentar semaunya asal tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan), Komentar yang mengandung Unsur SARA akan dihapus.
TTD
REKI WAHYUDI
Admin Blog HmI Hukum UIR