Kategori : Tulisan
Penulis : ASRUL ASY'ARI
|
ASRUL ASY'ARI, SEKRETARIS UMUM HmI Komisariat Hukum UIR |
Berawal dari pukul 18.23, saat itu saya masih dijalan dan
Gerimispun mengiringi perjalananku. Aku berhenti sejenak dipinggir jalan
didepan suatu toko baju tepatnya dijalan sudirman. Kubuka HP ku, aku melihat
sebuah pesan dari group HmI Hukum UIR, Dimana group ini selalu kubuka ketika
aku rindu himpunanku.
Tersurat sebuah pesan yang isinya
undangan untuk diskusi rutin komisariat HmI Hukum UIR yang dikirim oleh Kabid
P3A. dalam undangan itu, diberitahukan bahwa diskusi rutin kali ini akan
dikomandoi oleh seorang Jurnalis alumni Komisariat HmI Hukum UIR sendiri. Ada
rasa kebanggaan tersendiri ketika saya membaca pesan ini dan yang lebih
senangnya bagi saya adalah diskusi kali ini akan ditemani oleh secangkir kopi
hitam yang akan mewarnai diskusi kita malam ini.
Hujan pun Berhenti, sayapun
melanjutkan perjalanan menuju istanaku. Saat diperjalanan tepatnya dijalan
Sudirman didepan gedung MTQ yang merupakan kebanggaan riau ini, tiba-tiba
motorku mati dan Perlahan-lahan akupun menepi. Aku mencoba menghidupkan kembali
motorku, perasaanku mulai tidak enak dan ternyata minyak motorku habis. Memang
itu firasatku karna sorenya aku memang berniat membeli minyak tapi isi dompetku
tidak mendukung jadi terpaksa aku tunda.
“sial kali aku malam ini” gumamku didalam hati. Lalu
akupun mencoba menghubungi salah satu anggota Komisariat Ridho Imam Anshari,
tapi pesanku tidak berhasil terkirim. Kemudian akupun menghubungi Anggota
Komisariat Lainnya yang bernama Rofa’i. ketika aku menekan tombol hijau di HP bututku,
terdengar suara indah dari seorang wanita yang berbunyi “maaf, pulsa anda tidak mencukupi untuk melakukan panggillan ini”. Suara
itu memang indah akan tetapi cukup menyayat perasaanku saat itu. Lengkap
sudahlah penderitaanku malam ini, ucapku didalam hati.
Tiba-tiba HP ku bergetar hampir
copot kesing HP ku karena getarannya. Ternyata Rofa’i menelepon balik. Akupun
menceritakan masalahku dan dia meminta waktu kurang lebih 10 menit untuk bisa
menolongku karena dia mau sholat sebentar sebab saat itu bertepatan dengan waktu maghrib. Lalu
Aku pun mencari tempat berteduh dibawah pendopo tepatnya disamping gerobak
penjual sate. sempat kutelan air liurku menciup aroma asap sate yg menusuk
hidungku, namun untuk membelinya dompetku lagi tidak bersahabat. Lalu akupun duduk menunggu sembari memandang
kearah jalan raya. setelah lama
menunggu, dari kejauhan terlihat olehku
pengendara motor Supra X dengan menenteng botol aqua yang berisi minyak. Ya dia
itu adalah temanku Rofa’i.
akupun langsung berdiri melambaikan tanganku kepadanya dan
diapun menghampiriku sembari memberi botol minyak itu kepadaku. Lalu akupun mencoba mengambil selembar rupiah
dikantong bajuku lalu aku ulurkan tanganku, dengan suara lembut tapi tegas, dia
mengatakan “tidak usah rul, ambil aja”,. Aku
pun memaksa namun dia pun tetap menolak. “tak
usah nco, lagipun aku baru habis gajian” ucapnya padaku. Seketika itu aku
yakin temanku ini lagi bahagia rupanya. “alhamdulillah...”
ucapku dalam hati. Karena saat itu dompetku memang lagi krisis. Hihihi.....
Singkat cerita, sampailah aku di Istanaku, dari kejauhan
terlihat pemandangan kurang sedap dan
ternyata itu sampah berserakan. Maklum, aku selalu pulang larut malam, dan
ketika sampai dikost biasanya aku langsung cuci muka dan lanjut tidur. Dan
paginya aku juga tidak sempat lagi membersihkan istanaku karena pagi-pagi
aku harus kekampus. Melihat hal seperti
itu, terpikir dibenakku untuk mencari pembantu rumah tangga, tapi hal itu
hanyalah sekedar hayalan nakal ku saja, karna untuk membeli pulsa saja aku
tidak sanggup apalagi harus membayar pembantu rumah tangga.
Akupun berangkat menuju tempat diskusi, sesampainya di Cafe
SAGANG terkesan saya melihatnya, karna cafe itu terkesan dibangun oleh
orang-orang intelektual yang mana kafe itu dihiasi oleh banyak buku-buku dan meja-meja yang cocok untuk membaca.
Dari kejauhan, saya melihat lelaki gagah duduk dikursi dengan
topi coklatnya, ya dia itu adalah kanda Puput Jumantirawan, Pemateri diskusi
malam ini. Diskusipun dimulai yang dimoderatori oleh kabid PTKP Komisariat HmI
Hukum UIR, Afrizon Zuhdi.
Dalam menyampaikan materi diskusi, kanda Puput selaku
pemateri selalu memberikan motifasi kepada peserta forum. “saat ini pergerakan lebih jitu dengan menulis melalui media dan bukan
lagi dengan demo” ulas pemateri
malam itu membuka pembicaraan tentang “peran media dalam dunia mahasiswa.
Setelah selesai menyampaikan materi diskusi yang panjang sekali beliau pun
menyuruh kami untuk praktek menulis, dan aku pun menulis juga. Aku binggung
bukan main, Entah apa yang mau aku tulis karena tidak ada rasanya isi kepalaku yang
ingin kuungkapkan lewat tulisan. “ah
sudahlah, mengarang bebas sajalah, dari pada aku malu sama kawan-kawan yang
lain” celotehku dalam hati. Karna
untuk diketahui, Posisi ku di HmI Komisariat Hukum UIR adalah Sebagai
Sekretaris Umum (SEKUM) dan malu rasanya apabila aku tidak bisa menulis
dihadapan kawan-kawan komisariat. Dan singkat cerita, tulisan yang sedang
pembaca baca ini adalah tulisan pertama saya dengan bebas. Wkwkwk...
Salam
dari penulis..!!!