SELAMAT DATANG DIBLOG RESMI HMI KOMISARIAT HUKUM UIR, TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI...!!!

Kamis, 28 November 2019

Mahasiswa Menyiksa Orang Tua

walaupun orang tuaku jualan sayuran namun tak menjadi masalah baatku. Saya tak pernah keluh kesah terhadap kehidupan sebab kehidupan yang kita keluh kesahkan merupakan kehidupan orang lain inginkan. 
Nyatanya kita mampu memikirkan ide-ide yang cemerlang.




Apa Kabar Para Pembaca?
Semoga dalam keadaan sehat walafiat.......

     Mengamati dengan memberikan penilaian terhadap mahasiswa yang sungguh miris tidak mencerminkan ciri-ciri sebagai mahasiswa sesungguhnya.

     Hal ini terlihat bahwa mahasiswa lebih cenderung kepada hidup berhura-hura, nongkrong di kantin, kosan, nonton bioskop dengan pacarnya, bemalas-malasan, dan banyak lagi.

     Seharusnya selaku mahasiswa harus menjalankan fungsinya sebagai Agent of change yang nanti akan melakukan kegiatan-kegiatan dengan harapan agar dapat memberikan pembaruan terhadap masyarakat.

     Tidak hanya Agent of change namun juga sebagai Social of control dimana yang kita ketahui bahwa mahasiswa harus berkontribusi kepada masyarakat dengan memberikan solusi Ilmiah serta mampu untuk menghadapi berbagai macam masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

     Berbicara tentang Mahasiswa merupakan hal yang sangat unik untuk mendiskusikannya, dimana semua mahasiswa sejatinya mempunyai kemampuan kritis hingga semua pihak takut akan hal itu. Kemampuan yang dimiliki harus bisa dipahami bagi mahasiswa yang dijadikan power kekuatan dalam menaggapi berbagai suatu persoalan. Namun kekritisan mahasiswa tersebut belum terdeteksi sebab jiwa kritis pada mahasiswa belum tumbuh.

     Realita yang terjadi pada saat ini banyak sekali mahasiswa yang apatis acuh tak acuh baik terhadap materi pelajaran maupun suatu kegiatan lainnya seperti Kuliah Pulang Kuliah Pulang (KUPU-KUPU). Pada saat proses belajar mengajar mahasiswa tersebut ada yang bermain HP(game dan selpy), cerita, tidur dan lain sebagainya. Sehingga materi yang disampaikan tidak tau apalagi paham apa yang disampaikan oleh dosen.

     Implikasi yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut tidak hanya menganiaya diri sendiri tetapi juga menyiksa kedua orang tua, misalnya tabiat mahasiswa yg suka bolos, menipu orang tua minta uang untuk bayar uang kuliah nyatanya tidak digunakan untuk itu akan tetapi untuk foya-foya, main-main ketika menjadi mahasiswa tidak peduli dengan kondisi orang tua yang susah di kampung yang selalu berdo'a agar anaknya kuliah lancar dan lain sebagainya. Kita harus mempunyai kesadaran betapa besar pengorbanan dari kedua orang tua. Jika kita bayangkan saja orang tua rela berhutang kesana kesini, makan secukupnya dengan lawuk pauk seadanya dan bahkan ia rela mempertaruhkan nyawa demi sang buah hati. Pada umumnya orang tua sangat jarang sekali menceritakan kesedihan yang ia alami karena ia tidak mau sang buah hati menjadi ikut sedih.

Apakah kita tetap akan seperti ini!!!

     Seandainya kedua orang tua kita mengetahui anaknya tidak pernah serius dalam kuliah maka tidak bisa kita bayangkan betapa kecewanya orang tua hingga meneteskan air mata yang penuh dengan kesedihan-kesedihan......

     "mengingat bahwa kuliah ini adalah suatu jalan terbesar untuk masa depan jadi seharusnya mahasiswa harus benar-benar serius dalam menjalaninya jangan di jadikan kuliah ini sebagai pelarian".

Penulis       : Reki Wahyudi
Semester   : 3
Jabatan      : HMI P3A
masih kaleng2🤣🤣

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daerah bebas berekpresi...!!! Silakan berkomentar semaunya asal tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan), Komentar yang mengandung Unsur SARA akan dihapus.

TTD

REKI WAHYUDI
Admin Blog HmI Hukum UIR