SELAMAT DATANG DIBLOG RESMI HMI KOMISARIAT HUKUM UIR, TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI...!!!

Jumat, 15 November 2019

Hiruk Pikuk Himpunanku


     Kemerdekaan bangsa Indonesia tidak terlepas dari campur tangan golongan muda, mulai dari diculiknya Soekarno dan Moh. Hatta, lengsernya Bung Karno, hingga tumbangnya rezim orde baru.


     Belum genap 2 tahun indonesia merdeka, di Yogyakarta didirikan Himpunan mahasiswa islam (HMI) oleh Prof. Lafran Pane, tepatnya pada 5 Februari 1947. Tidak sedikit kader umat dan bangsa yang dicetak oleh himpunan ini.


     Pada 1986 Rezim orde baru seakan memecah himpunan ini melalui UU Nomor 8 Tahun 1985 bahwa setiap organisasi harus berlandaskan pancasila, hal ini sangat bertentangan dengan dasar HMI yaitu Al-Qur'an dan hadis.


     Maret 1986 kongres HMI ke 16 di kota padang menjadi sejarah besar sepanjang berdirinya HMI, untuk mempertahankan himpunan ini azas islam digantikan dengan pancasila, lahirlah suatu perpecahan ditubuh HMI dengan dibentuknya HMI-MPO (Majelis Penyelamat Organisasi) yang tetap berazaskan islam.


     Waktu berjalan, perpecahan tetap berlanjut, hanya berpikir "urus saja rumah masing-masing".
Sekarang, ditubuh HMI terdapat dualisme kepengurusan, Respiratori Saddam Al-Jihad ketua umum PB HMI diberhentikan melalui rapat harian MPK PB HMI. Selanjutnya juga melalui rapat harian MPK PB HMI, Arya Kharisma Hardy ditunjuk dan disumpah sebagai PJ Ketua Umum PB HMI.


     Perpecahan terus berlanjut, dualisme di PB HMI menjadi senjata kader-kader untuk melancarkan kepentingan di badan kordinasi dan juga cabang, alhasil dualisme tidak tehelakkan.


     Kita ini satu raga, kenapa didalam tubuh kita ini terdapat dua jiwa. Kader sibuk bertekak dirumahnya sendiri, mementingkan kepentingan kelompok sehingga tidak terlalu dalam kuku yang bisa ditancapkan, padahal masih banyak tugas dan fungsi kita sebagai mahasiswa yang belum terselesaikan.


     2020 mendatang kongres HMI akan dilaksanakan di Palembang, hari besar kader HMI se-Indonesia ini harus menjadi awal kebangkitan HMI, ini adalah momentum yang sangat tepat untuk rekonsiliasi nasional,  dualisme harus berakhir pada kongres ke 31 ini, kita doakan bersama semoga rekonsiliasi itu benar-benar terjadi dan dualisme akan berakhir, karna begitu banyak kader hijau hitam yg ingin berproses di himpunan ini, masih menggelegar semangat perjuangannya, peduli terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, berdamailah kanda, yunda.

Penulis     : Taufik hidayat ( Departemen PTKP )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daerah bebas berekpresi...!!! Silakan berkomentar semaunya asal tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan), Komentar yang mengandung Unsur SARA akan dihapus.

TTD

REKI WAHYUDI
Admin Blog HmI Hukum UIR