SELAMAT DATANG DIBLOG RESMI HMI KOMISARIAT HUKUM UIR, TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI...!!!

Kamis, 16 Maret 2017

APATIS MENYIKAPI KEBIJAKAN PEMERINTAH, ELOKKAH???

 Kategori : Tulisan 
 Penulis : ROFA’I 

Penulis

Sebelum berlanjut pada pembahasan, Penulis ingin menyampaikan sedikit penjelasan, bahwa kata “APATIS” merupakan suatu kata yang mempunyai cakupan yang luas, yang tentu semua cakupan tersebut tak mampu penulis muat didalam tulisan ini. oleh karna untuk mempermudah pembicaraan, maka kata “APATIS” dalam tulisan ini penulis spesifik kan pada satu cakupan saja, yaitu pada cakupan “Sikap mahasiswa dalam menanggapi kebijakan pemerintah”. Mudahan-mudahan penjelasan ini bisa dimengerti para pembaca, sehingga maksud dan tujuan dari tulisan ini bisa tersampaikan dengan cantiknya.

Baiklah, Kalau kita amati secara seksama, kondisi Mahasiswa pada saat ini bisa dikatakan sangat memprihatinkan. karna mahasiswa sekarang banyak yang bersikap apatis terhadap kebijakan pemerintah, atau bahasa lainnya bersikap cuek dan tak mau ambil tau terhadap segala kebijakan yang dikeluarkan oleh penguasa. Entah itu kebijakan pemerintah yang berdampak langsung kepada masyarakat, maupun kebijakan pemerintah yang tak berdampak langsung pada kehidupan rakyat.

Ke-Apatisan seorang mahasiswa, mungkin bisa disebabkan dari pengaruh pola pikir yang keliru. Yaitu pola pikir yang mengatakan bahwa; “Mahasiswa Jangan suka mengkritisi kebijakan pemerintah, sebab hal tersebut sama saja dengan membuang waktu, karna belum tentu suara mahasiswa didengar oleh pemerintah. Selain itu mahasiswa belum tentu benar dari pada pemerintah, maka diam lebih baik dari pada bersuara”. Begitulah kira-kira bunyi Pola pikir tersebut kalau seumpamanya kita teks kan.

Bertumpu dari pola pikir seperti diatas, maka disini dengan berani penulis katakan, bahwa pola pikir semacam itu merupakan sebuah pola pikir yang keliru dan tak bagus untuk “bertahta” didalam pikiran seorang mahasiswa. Sebab, salah satu peran mahasiswa didalam masyarakat adalah sebagai alat kontrol politik, yaitu berperan sebagai alat pengawas terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.  Dan kalau seandainya mahasiswa bersikap apatis terhadap kebijakan pemerintah, maka peran dan status mahasiswanya wajib kita pertanyakan.

Menurut penulis, sikap apatis yang dimiliki oleh mahasiswa dapat merugikan masyarakat, karna dengan sikap yang cuek dan tak mau ambil tau tersebut, maka pemerintah bisa sewenang-wenang dalam mengeluarkan kebijakan. Pemerintah bisa leluasa mengeluarkan kebijakan semau hati mereka tanpa merasa ada yang mengawasi lagi. Dan kalau kebijakan pemerintah sudah dikeluarkan dengan cara sewenang-wenang, maka kebijakan yang dikeluarkan tersebut bukan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat lagi, tapi bertujuan untuk kepentingan kaum kerabat dan kelompok-kelompok mereka sendiri. Dan jika ini yang sudah terjadi, tentu yang sangat dirugikan adalah masyarakat. Oleh karna itu, mahasiswa wajib bersikap kritis dan menjauhi sikap apatis.

Sikap kritis mahasiwa pada kebijakan pemerintah merupakan suatu hal yang penting. karna dengan sikap itu maka pemerintah akan merasa terawasi, dan peluang untuk melakukan kesewang-wenangan akan menjadi tertutup rapat.

Adapun Ketakutan mahasiswa dalam mengkritisi kebijakan pemerintah; dikarenakan merasa dirinya belum benar, maka pemikiran seperti itu perlu kita dijauhkan. karna kalau menunggu dirinya benar dulu baru mau mengkritisi pemerintah, maka sikap apatis lah selama-lamanya yang akan dia miliki. Karna sebagai manusia, notabene kita adalah tempatnya salah. Benar dan salah itu adalah relatif, tergantung dari penilaian orang. Oleh karena itu, jika kita melihat ada kesalahan dalam kebijakan pemerintah, maka kita wajib mengkritisi dan kalau kita ada salah biarlah orang lain yang mengkritisi kita, sehingga fungsi saling mengingatkan dan saling mengawasi bisa berjalan dengan baik.

Berkaitan dengan anggapan yang mengatakan; bahwa mahasiswa yang mengkritisi pemerintah sama saja dengan membuang waktu, dikarenakan suaranya belum tentu didengar, maka anggapan seperti itu juga perlu kita hindari. Karena kalau sudah banyak mahasiswa yang bersikap kritis dan mereka satu suara, maka mau tak mau pemerintah pasti akan mendengarkannya juga. Sebab kekuatan mahasiswa merupakan salah satu kekuatan rakyat. Dan sudah ada sejarah yang membuktikan bahwa mahasiswa pernah menumbangkan suatu “pemerintahan” dengan kekuatannya.

Pada kesimpulannya, dalam menyikapi kebijakan pemerintah mahasiswa perlu bersikap kritis dan tak boleh bersikap Apatis, karna sikap apatis merupakan suatu sikap yang tidak “Elok” dimiliki oleh para mahasiswa sebagai alat kontrol politik yang dimiliki oleh masyarakat. Singkat kata : Mahasiswa harus kritis, tak mau kritis tak usah jadi Mahasiswa.

Sebagai penutup, Penulis akan mengutip salah satu mutiara kata yang pernah diucapkan oleh syaidinna Ali bin Abi thalib, yaitu : “Kejahatan Akan Terus Ada Bukan Karena Banyaknya Orang-Orang Jahat, Tapi Adalah Karena Diamnya Orang-Orang Baik”.


Sekian Terimakasih...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daerah bebas berekpresi...!!! Silakan berkomentar semaunya asal tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan), Komentar yang mengandung Unsur SARA akan dihapus.

TTD

REKI WAHYUDI
Admin Blog HmI Hukum UIR