Kategori : Tulisan
Penulis : ROFA’I
Penulis : ROFA’I
Penulis |
Sebelum berlanjut pada pembahasan, Penulis ingin menyampaikan
sedikit penjelasan, bahwa kata “APATIS” merupakan suatu kata yang mempunyai
cakupan yang luas, yang tentu semua cakupan tersebut tak mampu penulis muat
didalam tulisan ini. oleh karna untuk mempermudah pembicaraan, maka kata “APATIS”
dalam tulisan ini penulis spesifik kan pada satu cakupan saja, yaitu pada cakupan
“Sikap mahasiswa dalam menanggapi kebijakan pemerintah”. Mudahan-mudahan
penjelasan ini bisa dimengerti para pembaca, sehingga maksud dan tujuan dari tulisan
ini bisa tersampaikan dengan cantiknya.
Baiklah, Kalau kita amati secara seksama, kondisi Mahasiswa pada
saat ini bisa dikatakan sangat memprihatinkan. karna mahasiswa sekarang banyak
yang bersikap apatis terhadap kebijakan pemerintah, atau bahasa lainnya
bersikap cuek dan tak mau ambil tau terhadap segala kebijakan yang dikeluarkan
oleh penguasa. Entah itu kebijakan pemerintah yang berdampak langsung kepada
masyarakat, maupun kebijakan pemerintah yang tak berdampak langsung pada
kehidupan rakyat.
Ke-Apatisan seorang mahasiswa, mungkin bisa disebabkan dari
pengaruh pola pikir yang keliru. Yaitu pola pikir yang mengatakan bahwa; “Mahasiswa Jangan suka mengkritisi kebijakan
pemerintah, sebab hal tersebut sama saja dengan membuang waktu, karna belum
tentu suara mahasiswa didengar oleh pemerintah. Selain itu mahasiswa belum
tentu benar dari pada pemerintah, maka diam lebih baik dari pada bersuara”.
Begitulah kira-kira bunyi Pola pikir tersebut kalau seumpamanya kita teks kan.
Bertumpu dari pola pikir seperti diatas, maka disini dengan
berani penulis katakan, bahwa pola pikir semacam itu merupakan sebuah pola
pikir yang keliru dan tak bagus untuk “bertahta” didalam pikiran seorang
mahasiswa. Sebab, salah satu peran mahasiswa didalam masyarakat adalah sebagai
alat kontrol politik, yaitu berperan sebagai alat pengawas terhadap kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dan
kalau seandainya mahasiswa bersikap apatis terhadap kebijakan pemerintah, maka
peran dan status mahasiswanya wajib kita pertanyakan.
Menurut penulis, sikap apatis yang dimiliki oleh mahasiswa
dapat merugikan masyarakat, karna dengan sikap yang cuek dan tak mau ambil tau
tersebut, maka pemerintah bisa sewenang-wenang dalam mengeluarkan kebijakan. Pemerintah
bisa leluasa mengeluarkan kebijakan semau hati mereka tanpa merasa ada yang
mengawasi lagi. Dan kalau kebijakan pemerintah sudah dikeluarkan dengan cara sewenang-wenang,
maka kebijakan yang dikeluarkan tersebut bukan untuk kepentingan dan
kesejahteraan masyarakat lagi, tapi bertujuan untuk kepentingan kaum kerabat
dan kelompok-kelompok mereka sendiri. Dan jika ini yang sudah terjadi, tentu
yang sangat dirugikan adalah masyarakat. Oleh karna itu, mahasiswa wajib
bersikap kritis dan menjauhi sikap apatis.
Sikap kritis mahasiwa pada kebijakan pemerintah merupakan
suatu hal yang penting. karna dengan sikap itu maka pemerintah akan merasa
terawasi, dan peluang untuk melakukan kesewang-wenangan akan menjadi tertutup
rapat.
Adapun Ketakutan mahasiswa dalam mengkritisi kebijakan
pemerintah; dikarenakan merasa dirinya belum benar, maka pemikiran seperti itu
perlu kita dijauhkan. karna kalau menunggu dirinya benar dulu baru mau
mengkritisi pemerintah, maka sikap apatis lah selama-lamanya yang akan dia
miliki. Karna sebagai manusia, notabene kita adalah tempatnya salah. Benar dan
salah itu adalah relatif, tergantung dari penilaian orang. Oleh karena itu,
jika kita melihat ada kesalahan dalam kebijakan pemerintah, maka kita wajib
mengkritisi dan kalau kita ada salah biarlah orang lain yang mengkritisi kita,
sehingga fungsi saling mengingatkan dan saling mengawasi bisa berjalan dengan
baik.
Berkaitan dengan anggapan yang mengatakan; bahwa mahasiswa
yang mengkritisi pemerintah sama saja dengan membuang waktu, dikarenakan
suaranya belum tentu didengar, maka anggapan seperti itu juga perlu kita hindari.
Karena kalau sudah banyak mahasiswa yang bersikap kritis dan mereka satu suara,
maka mau tak mau pemerintah pasti akan mendengarkannya juga. Sebab kekuatan
mahasiswa merupakan salah satu kekuatan rakyat. Dan sudah ada sejarah yang membuktikan
bahwa mahasiswa pernah menumbangkan suatu “pemerintahan” dengan kekuatannya.
Pada kesimpulannya, dalam menyikapi kebijakan pemerintah mahasiswa
perlu bersikap kritis dan tak boleh bersikap Apatis, karna sikap apatis
merupakan suatu sikap yang tidak “Elok” dimiliki oleh para mahasiswa sebagai
alat kontrol politik yang dimiliki oleh masyarakat. Singkat kata : Mahasiswa harus
kritis, tak mau kritis tak usah jadi Mahasiswa.
Sebagai penutup, Penulis akan mengutip salah satu mutiara
kata yang pernah diucapkan oleh syaidinna Ali bin Abi thalib, yaitu : “Kejahatan Akan Terus Ada Bukan Karena
Banyaknya Orang-Orang Jahat, Tapi Adalah Karena Diamnya Orang-Orang Baik”.
Sekian Terimakasih...!!!